بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- الۤمّۤ ۗ alif lām mīmAlif Lam Mim.
- اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụnApakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?
- وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīnDan
sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah
pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang
yang dusta.
- اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ am ḥasiballażīna ya'malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụnAtaukah
orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan
luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!
- مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī'ul-'alīmBarangsiapa
mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang
dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.
- وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīnDan
barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya
sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh
alam.
- وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَحْسَنَ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna 'an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya'malụnDan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami
hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan
yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
- وَوَصَّيْنَا
الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا
لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ wa
waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā
laisa laka bihī 'ilmun fa lā tuṭi'humā, ilayya marji'ukum fa unabbi`ukum
bimā kuntum ta'malụnDan Kami wajibkan kepada
manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau
tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya.
Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.
- وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى الصّٰلِحِيْنَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīnDan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan
Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang yang saleh.
- وَمِنَ النَّاسِ مَنْ
يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَآ اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ
فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِ ۗوَلَىِٕنْ جَاۤءَ نَصْرٌ مِّنْ
رَّبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۗ اَوَلَيْسَ اللّٰهُ
بِاَعْلَمَ بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعٰلَمِيْنَ wa
minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja'ala
fitnatan-nāsi ka'ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna
innā kunnā ma'akum, a wa laisallāhu bi`a'lama bimā fī ṣudụril-'ālamīnDan
di antara manusia ada sebagian yang berkata, “Kami beriman kepada
Allah,” tetapi apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah,
dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. Dan jika datang
pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, “Sesungguhnya
kami bersama kamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di
dalam dada semua manusia?
- وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ wa laya'lamannallāhullażīna āmanụ wa laya'lamannal-munāfiqīnDan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik.
- وَقَالَ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ
خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحَامِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ
اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ wa qālallażīna kafarụ
lillażīna āmanuttabi'ụ sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum
biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syaī`, innahum lakāżibụnDan
orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman,
“Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka
sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri.
Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
- وَلَيَحْمِلُنَّ اَثْقَالَهُمْ وَاَثْقَالًا مَّعَ اَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma'a aṡqālihim wa layus`alunna yaumal-qiyāmati 'ammā kānụ yaftarụnDan
mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa
yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan
ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.
- وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا
نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ
عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna 'āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụnDan
sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal
bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian
mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang
zalim.
- فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ fa anjaināhu wa aṣ-hābas-safīnati wa ja'alnāhā āyatal lil-'ālamīnMaka
Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami
jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia.
- وَاِبْرٰهِيْمَ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ wa ibrāhīma iż qāla liqaumihi'budullāha wattaqụh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụnDan
(ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah
dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.
- اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ
مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ
الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ
رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا
لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ innamā
ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna
ta'budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ
'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụnSesungguhnya
yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu
membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu
tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah,
dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu
akan dikembalikan.
- وَاِنْ تُكَذِّبُوْا فَقَدْ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ ۗوَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā 'alar-rasụli illal-balāgul-mubīnDan
jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu
juga telah mendustakan (para rasul). Dan kewajiban rasul itu hanyalah
menyampaikan (agama Allah) dengan jelas.”
- اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ a wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu'īduh, inna żālika 'alallāhi yasīrDan
apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan
(makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian
itu mudah bagi Allah.
- قُلْ سِيْرُوْا فِى
الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ
النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚqul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīrKatakanlah,
“Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai
penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
- يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاِلَيْهِ تُقْلَبُوْنَ yu'ażżibu may yasyā`u wa yar-ḥamu may yasyā`, wa ilaihi tuqlabụnDia
(Allah) mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada
siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
- وَمَآ اَنْتُمْ
بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ۖوَمَا لَكُمْ مِّنْ
دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍwa mā antum bimu'jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā`i wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīrDan
kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) baik di
bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu
selain Allah.
- وَالَّذِيْنَ
كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَاۤىِٕهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ يَىِٕسُوْا مِنْ
رَّحْمَتِيْ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi wa liqā`ihī ulā`ika ya`isụ mir raḥmatī wa ulā`ika lahum 'ażābun alīmDan
orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya,
mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab
yang pedih.
- فَمَا كَانَ جَوَابَ
قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا اقْتُلُوْهُ اَوْ حَرِّقُوْهُ فَاَنْجٰىهُ
اللّٰهُ مِنَ النَّارِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ
يُّؤْمِنُوْنَ fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụnMaka
tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, “Bunuhlah atau
bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang
demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang beriman.
- وَقَالَ اِنَّمَا
اتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًاۙ مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى
الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ
بِبَعْضٍ وَّيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۖوَّمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا
لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَۖ wa qāla
innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum
fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba'ḍukum biba'ḍiw wa
yal'anu ba'ḍukum ba'ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīnDan
dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah
selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara
kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu
akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah
neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.”
- ۞ فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ fa āmana lahụ lụṭ, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahụ huwal-'azīzul-ḥakīmMaka
Lut membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata,
“Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan)
Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
- وَوَهَبْنَا لَهٗٓ
اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ
وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى
الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ wa wahabnā
lahū is-ḥāqa wa ya'qụba wa ja'alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba
wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīnDan
Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan
kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya
balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang
yang saleh.
- وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ wa lụṭan iż qāla liqaumihī innakum lata`tụnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-'ālamīnDan
(ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar
melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah
dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.
- اَىِٕنَّكُمْ
لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ
نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ
قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَa
innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa'ụnas-sabīla wa ta`tụna fī
nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā
bi'ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīnApakah
pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran
di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya
mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk
orang-orang yang benar.”
- قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَqāla rabbinṣurnī 'alal-qaumil-mufsidīnDia (Lut) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.”
- وَلَمَّا جَاۤءَتْ
رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰىۙ قَالُوْٓا اِنَّا مُهْلِكُوْٓا
اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚاِنَّ اَهْلَهَا كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ۚwa lammā jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah, inna ahlahā kānụ ẓālimīnDan
ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa
kabar gembira, mereka mengatakan, “Sungguh, kami akan membinasakan
penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim.”
- قَالَ اِنَّ فِيْهَا
لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ
وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ qāla inna fīhā lụṭā, qālụ naḥnu a'lamu biman fīhā lanunajjiyannahụ wa ahlahū illamra`atahụ kānat minal-gābirīnIbrahim
berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka (para malaikat)
berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti
akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia
termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”
- وَلَمَّآ اَنْ
جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا
وَّقَالُوْا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۗاِنَّا مُنَجُّوْكَ وَاَهْلَكَ
اِلَّا امْرَاَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَwa
lammā an jā`at rusulunā lụṭan sī`a bihim wa ḍāqa bihim żar'aw wa qālụ
lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjụka wa ahlaka illamra`ataka kānat
minal-gābirīnDan ketika para utusan Kami (para
malaikat) datang kepada Lut, dia merasa bersedih hati karena
(kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk
melindungi mereka, dan mereka (para utusan) berkata, “Janganlah engkau
takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan
menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk
orang-orang yang tinggal (dibinasakan).”
- اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ innā munzilụna 'alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụnSesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.
- وَلَقَدْ تَّرَكْنَا مِنْهَآ اٰيَةً ۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ wa laqat taraknā min-hā āyatam bayyinatal liqaumiy ya'qilụnDan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi orang-orang yang mengerti.
- وَاِلٰى مَدْيَنَ
اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۙ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَارْجُوا
الْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۖwa ilā madyana akhāhum syu'aiban fa qāla yā qaumi'budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta'ṡau fil-arḍi mufsidīnDan
kepada penduduk Madyan, (Kami telah mengutus) saudara mereka Syuaib,
dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari
akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan.”
- فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙfa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīnMereka
mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu
jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal
mereka.
- وَعَادًا
وَّثَمُوْدَا۟ وَقَدْ تَّبَيَّنَ لَكُمْ مِّنْ مَّسٰكِنِهِمْۗ وَزَيَّنَ
لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَكَانُوْا
مُسْتَبْصِرِيْنَ ۙwa 'ādaw wa ṡamụda wa qat
tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum
fa ṣaddahum 'anis-sabīli wa kānụ mustabṣirīnJuga
(ingatlah) kaum ’Ad dan Samud, sungguh telah nyata bagi kamu
(kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Setan
telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka,
sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah
orang-orang yang berpandangan tajam,
- وَقَارُوْنَ
وَفِرْعَوْنَ وَهَامٰنَۗ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ
فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانُوْا سَابِقِيْنَ ۚwa qārụna wa fir'auna wa hāmān, wa laqad jā`ahum mụsā bil-bayyināti fastakbarụ fil-arḍi wa mā kānụ sābiqīndan
(juga) Karun, Fir‘aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka
Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka
berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari
azab Allah).
- فَكُلًّا اَخَذْنَا
بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ
مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ
وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ
وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَfa
kullan akhażnā biżambihī fa min-hum man arsalnā 'alaihi ḥāṣibā, wa
min-hum man akhażat-huṣ-ṣaiḥah, wa min-hum man khasafnā bihil-arḍ, wa
min-hum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū
anfusahum yaẓlimụnMaka masing-masing (mereka
itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami
timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang
Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan
tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.
- مَثَلُ الَّذِيْنَ
اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ
اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ
الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ maṡalullażīnattakhażụ
min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna
auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụnPerumpamaan
orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.
- اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ innallāha ya'lamu mā yad'ụna min dụnihī min syaī`, wa huwal-'azīzul-ḥakīmSungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ اِلَّا الْعَالِمُوْنَ wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụnDan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.
- خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ ۔khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-mu`minīnAllah
menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu
pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
beriman.
- اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ
اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى
عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَutlu mā ụḥiya
ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i
wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụnBacalah
Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan
laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan)
keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih
besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
- ۞ وَلَا تُجَادِلُوْٓا
اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ
ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا
وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ
مُسْلِمُوْنَwa lā tujādilū ahlal-kitābi illā
billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī
unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu
lahụ muslimụnDan janganlah kamu berdebat
dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan
orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah
beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya
kepada-Nya kami berserah diri.”
- وَكَذٰلِكَ
اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَۗ فَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ
يُؤْمِنُوْنَ بِهٖۚ وَمِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِهٖۗ وَمَا
يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الْكٰفِرُوْنَwa
każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna
bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā
illal-kāfirụnDan demikianlah Kami turunkan
Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan
Kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di
antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan
hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami.
- وَمَا كُنْتَ تَتْلُوْا مِنْ قَبْلِهٖ مِنْ كِتٰبٍ وَّلَا تَخُطُّهٗ بِيَمِيْنِكَ اِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُوْنَwa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụnDan
engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum
(Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan
kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu
orang-orang yang mengingkarinya.
- بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَbal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudụrillażīna ụtul-'ilm, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illaẓ-ẓālimụnSebenarnya,
(Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang
yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat
Kami.
- وَقَالُوْا لَوْلَآ
اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيٰتٌ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ
اللّٰهِ ۗوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌwa qālụ lau lā unzila 'alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu 'indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīnDan
mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, ”Mengapa tidak diturunkan
mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad),
”Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi
peringatan yang jelas.”
- اَوَلَمْ يَكْفِهِمْ
اَنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ فِيْ
ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَّذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ a wa lam yakfihim annā anzalnā 'alaikal-kitāba yutlā 'alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụnApakah
tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab
(Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu
terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
- قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ
بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ شَهِيْدًاۚ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوْا بِاللّٰهِ
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَqul kafā
billāhi bainī wa bainakum syahīdā, ya'lamu mā fis-samāwāti wal-arḍ,
wallażīna āmanụ bil-bāṭili wa kafarụ billāhi ulā`ika humul-khāsirụnKatakanlah
(Muhammad), ”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia
mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada
yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang
rugi.”
- وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ
بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ
وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَwa yasta'jilụnaka bil-'ażāb, walau lā ajalum musammal lajā`ahumul-'ażāb, wa laya`tiyannahum bagtataw wa hum lā yasy'urụnDan
mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena
waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan
(azab itu) pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang
mereka tidak menyadarinya.
- يَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢ بِالْكٰفِرِيْنَۙyasta'jilụnaka bil-'ażāb, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīnMereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir,
- يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَyauma yagsyāhumul-'ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqụlu żụqụ mā kuntum ta'malụnpada
hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka
dan (Allah) berkata (kepada mereka), ”Rasakanlah (balasan dari) apa yang
telah kamu kerjakan!”
- يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ اَرْضِيْ وَاسِعَةٌ فَاِيَّايَ فَاعْبُدُوْنِyā 'ibādiyallażīna āmanū inna arḍī wāsi'atun fa iyyāya fa'budụnWahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja).
- كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَkullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụnSetiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
- وَالَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ
غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ
اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖwallażīna āmanụ wa
'amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min
taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni'ma ajrul-'āmilīnDan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka
akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga),
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,
- الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَallażīna ṣabarụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn(yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.
- وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُwa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī'ul-'alīmDan
berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa
(mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya
dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
- وَلَىِٕنْ
سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗفَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَwa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqụlunnallāh, fa annā yu`fakụnDan
jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit
dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan
menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari
kebenaran).
- اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌallāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syai`in 'alīmAllah
melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.
- وَلَىِٕنْ
سَاَلْتَهُمْ مَّنْ نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَحْيَا بِهِ
الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۙقُلِ الْحَمْدُ
لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَwa
la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim
ba'di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā
ya'qilụnDan jika kamu bertanya kepada mereka,
”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu
dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab,
”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka
tidak mengerti.
- وَمَا هٰذِهِ
الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ
الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَwa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụnDan
kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya
negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka
mengetahui.
- فَاِذَا رَكِبُوْا فِى
الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا
نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَۙ fa iżā rakibụ fil-fulki da'awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikụnMaka
apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa
pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan
mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),
- لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۙ وَلِيَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَliyakfurụ bimā ātaināhum wa liyatamatta'ụ, fa saufa ya'lamụnbiarlah
mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan
silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak
mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
- اَوَلَمْ يَرَوْا
اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ
حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ
يَكْفُرُوْنَa wa lam yarau annā ja'alnā
ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, a fa bil-bāṭili
yu`minụna wa bini'matillāhi yakfurụnTidakkah
mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah
suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa
(setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan
ingkar kepada nikmat Allah?
- وَمَنْ اَظْلَمُ
مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا
جَاۤءَهٗ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَwa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīnDan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan
kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu
datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi
orang-orang kafir?
- وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīnDan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta
orang-orang yang berbuat baik.