بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- صۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ ذِى الذِّكْرِۗshād, wal-qur`āni żiż-żikrShad, demi Al-Qur'an yang mengandung peringatan.
- بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ عِزَّةٍ وَّشِقَاقٍbalillażīna kafarụ fī 'izzatiw wa syiqāqTetapi orang-orang yang kafir (berada) dalam kesombongan dan permusuhan.
- كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ فَنَادَوْا وَّلَاتَ حِيْنَ مَنَاصٍkam ahlaknā ming qablihim ming qarnin fa nādaw wa lāta ḥīna manāṣBetapa
banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka
meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan
diri.
- وَعَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ ۖوَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا سٰحِرٌ كَذَّابٌۚwa 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum wa qālal-kāfirụna hāżā sāḥirung każżābDan
mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan
(rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, “Orang ini
adalah pesihir yang banyak berdusta.”
- اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌa ja'alal-ālihata ilāhaw wāḥidan inna hāżā lasyai`un 'ujābApakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.
- وَانْطَلَقَ الْمَلَاُ مِنْهُمْ اَنِ امْشُوْا وَاصْبِرُوْا عَلٰٓى اٰلِهَتِكُمْ ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ يُّرَادُ ۖwanṭalaqal-mala`u min-hum animsyụ waṣbirụ 'alā ālihatikum inna hāżā lasyai`uy yurādLalu
pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), “Pergilah kamu dan
tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu
hal yang dikehendaki.
- مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِ ۖاِنْ هٰذَآ اِلَّا اخْتِلَاقٌۚmā sami'nā bihāżā fil-millatil-ākhirati in hāżā illakhtilāqKami
tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini
(mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan,
- اَؤُنْزِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِنْۢ بَيْنِنَا ۗبَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ مِّنْ ذِكْرِيْۚ بَلْ لَّمَّا يَذُوْقُوْا عَذَابِ ۗa unzila 'alaihiż-żikru mim baininā, bal hum fī syakkim min żikrī, bal lammā yażụqụ 'ażābmengapa
Al-Qur'an itu diturunkan kepada dia di antara kita?” Sebenarnya mereka
ragu-ragu terhadap Al-Qur'an-Ku, tetapi mereka belum merasakan
azab(-Ku).
- اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚam 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhābAtau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi?]
- اَمْ لَهُمْ مُّلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۗفَلْيَرْتَقُوْا فِى الْاَسْبَابِam lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqụ fil-asbābAtau
apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya? (Jika ada), maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga
(ke langit).
- جُنْدٌ مَّا هُنَالِكَ مَهْزُوْمٌ مِّنَ الْاَحْزَابِjundum mā hunālika mahzụmum minal-aḥzāb(Mereka itu) kelompok besar bala tentara yang berada di sana yang akan dikalahkan.
- كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ ذُو الْاَوْتَادِۙkażżabat qablahum qaumu nụḥiw wa 'āduw wa fir'aunu żul-autādSebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad dan Fir’aun yang mempunyai bala tentara yang banyak, juga telah mendustakan (rasul-rasul),
- وَثَمُوْدُ وَقَوْمُ لُوْطٍ وَّاَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الْاَحْزَابُwa ṡamụdu wa qaumu lụṭiw wa aṣ-ḥābul-aikah, ulā`ikal-aḥzābdan (begitu juga) Samud, kaum Lut dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul).
- اِنْ كُلٌّ اِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِing kullun illā każżabar-rusula fa ḥaqqa 'iqābSemua mereka itu mendustakan rasul-rasul, maka pantas mereka merasakan azab-Ku.
- وَمَا يَنْظُرُ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً مَّا لَهَا مِنْ فَوَاقٍwa mā yanẓuru hā`ulā`i illā ṣaiḥataw wāḥidatam mā lahā min fawāqDan sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja, yang tidak ada selanya.
- وَقَالُوْا رَبَّنَا عَجِّلْ لَّنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِwa qālụ rabbanā 'ajjil lanā qiṭṭanā qabla yaumil-ḥisābDan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan.”
- اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌiṣbir 'alā mā yaqụlụna ważkur 'abdanā dāwụda żal-aīd, innahū awwābBersabarlah
atas apa yang mereka katakan; dan ingatlah akan hamba Kami Dawud yang
mempunyai kekuatan; sungguh dia sangat taat (kepada Allah).
- اِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهٗ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِشْرَاقِۙinnā sakhkharnal-jibāla ma'ahụ yusabbiḥna bil-'asyiyyi wal-isyrāqSungguh, Kamilah yang menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Dawud) pada waktu petang dan pagi,
- وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةً ۗ كُلٌّ لَهٗٓ اَوَّابٌwaṭ-ṭaira maḥsyụrah, kullul lahū awwābdan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing sangat taat (kepada Allah).
- وَشَدَدْنَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِwa syadadnā mulkahụ wa ātaināhul-ḥikmata wa faṣlal-khiṭābDan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.
- وَهَلْ اَتٰىكَ نَبَؤُ الْخَصْمِۘ اِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَۙwa hal atāka naba`ul khaṣm, iż tasawwarul-miḥrābDan apakah telah sampai kepadamu berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab?
- اِذْ دَخَلُوْا عَلٰى دَاوٗدَ
فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوْا لَا تَخَفْۚ خَصْمٰنِ بَغٰى بَعْضُنَا عَلٰى
بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَاهْدِنَآ اِلٰى
سَوَاۤءِ الصِّرَاطِiż dakhalụ 'alā dāwụda fa
fazi'a min-hum qālụ lā takhaf, khaṣmāni bagā ba'ḍunā 'alā ba'ḍin faḥkum
bainanā bil-ḥaqqi wa lā tusyṭiṭ wahdinā ilā sawā`iṣ-ṣirāṭketika
mereka masuk menemui Dawud lalu dia terkejut karena (kedatangan)
mereka. Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang
berselisih, sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka
berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang
dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
- اِنَّ هٰذَآ اَخِيْ ۗ لَهٗ
تِسْعٌ وَّتِسْعُوْنَ نَعْجَةً وَّلِيَ نَعْجَةٌ وَّاحِدَةٌ ۗفَقَالَ
اَكْفِلْنِيْهَا وَعَزَّنِيْ فِى الْخِطَابِinna hāżā akhī, lahụ tis'uw wa tis'ụna na'jataw wa liya na'jatuw wāḥidah, fa qāla akfilnīhā wa 'azzanī fil-khiṭābSesungguhnya
saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan
aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, “Serahkanlah (kambingmu)
itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.”
- قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ
بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ
الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ
اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ ۩ qāla
laqad ẓalamaka bisu`āli na'jatika ilā ni'ājih, wa inna kaṡīram
minal-khulaṭā`i layabgī ba'ḍuhum 'alā ba'ḍin illallażīna āmanụ wa
'amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum, wa ẓanna dāwụdu annamā fatannāhu
fastagfara rabbahụ wa kharra rāki'aw wa anābDia
(Dawud) berkata, “Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan
meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang
banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada
yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan;
dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan Dawud menduga bahwa Kami
mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur
sujud dan bertobat.
- فَغَفَرْنَا لَهٗ ذٰلِكَۗ وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍfa gafarnā lahụ żālik, wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`ābLalu
Kami mengampuni (kesalahannya) itu. Dan sungguh, dia mempunyai
kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang
baik.
- يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ
خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا
تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ
يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا
يَوْمَ الْحِسَابِ yā dāwụdu innā ja'alnāka
khalīfatan fil-arḍi faḥkum bainan-nāsi bil-ḥaqqi wa lā tattabi'il-hawā
fa yuḍillaka 'an sabīlillāh, innallażīna yaḍillụna 'an sabīlillāhi lahum
'ażābun syadīdum bimā nasụ yaumal-ḥisāb(Allah
berfirman), “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah
(penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia
dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan
menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat
dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan
hari perhitungan.”
- وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ
وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۗذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِۗwa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā, żālika ẓannullażīna kafarụ fa wailul lillażīna kafarụ minan-nārDan
Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
- اَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ
نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِam naj'alullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti kal-mufsidīna fil-arḍi am naj'alul-muttaqīna kal-fujjārPantaskah
Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah
Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang
jahat?
- كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِkitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albābKitab
(Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka
menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat
pelajaran.
- وَوَهَبْنَا لِدَاوٗدَ سُلَيْمٰنَۗ نِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌۗwa wahabnā lidāwụda sulaimān, ni'mal-'abd, innahū awwābDan kepada Dawud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).
- اِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصّٰفِنٰتُ الْجِيَادُۙiż 'uriḍa 'alaihi bil-'asyiyyiṣ-ṣāfinātul-jiyād(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya,
- فَقَالَ اِنِّيْٓ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِۗfa qāla innī aḥbabtu ḥubbal-khairi 'an żikri rabbī, ḥattā tawārat bil-ḥijābmaka
dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang
membuat aku ingat akan (kebesaran) Tuhanku, sampai matahari terbenam.”
- رُدُّوْهَا عَلَيَّ ۚفَطَفِقَ مَسْحًا ۢبِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَاقِruddụhā 'alayy, fa ṭafiqa mas-ḥam bis-sụqi wal-a'nāq”Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu.
- وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمٰنَ وَاَلْقَيْنَا عَلٰى كُرْسِيِّهٖ جَسَدًا ثُمَّ اَنَابَwa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā 'alā kursiyyihī jasadan ṡumma anābDan
sungguh, Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak
di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia
bertobat.
- قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُqāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhābDia
berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku
kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh,
Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
- فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَاۤءً حَيْثُ اَصَابَۙfa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣābKemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya,
- وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّاۤءٍ وَّغَوَّاصٍۙwasy-syayāṭīna kulla bannā`iw wa gawwāṣdan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,
- وَّاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَادِwa ākharīna muqarranīna fil-aṣfāddan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.
- هٰذَا عَطَاۤؤُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍhāżā 'aṭā`unā famnun au amsik bigairi ḥisābInilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.
- وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍwa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`ābDan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
- وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗważkur 'abdanā ayyụb, iż nādā rabbahū annī massaniyasy-syaiṭānu binuṣbiw wa 'ażābDan
ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya,
“Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”
- اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌurkuḍ birijlik, hāżā mugtasalum bāriduw wa syarābAllah berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”
- وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِwa wahabnā lahū ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam minnā wa żikrā li`ulil-albābDan
Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami
lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi
orang-orang yang berpikiran sehat.
- وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌwa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni'mal-'abd, innahū awwābDan
ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan
janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub)
seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat
(kepada Allah).
- وَاذْكُرْ عِبٰدَنَآ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَبْصَارِważkur 'ibādanā ibrāhīma wa is-ḥāqa wa ya'qụba ulil-aidī wal-abṣārDan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).
- اِنَّآ اَخْلَصْنٰهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِۚ innā akhlaṣnāhum bikhāliṣatin żikrad-dārSungguh,
Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang
tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri
akhirat.
- وَاِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْاَخْيَارِۗwa innahum 'indanā laminal-muṣṭafainal-akhyārDan sungguh, di sisi Kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.
- وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗważkur ismā'īla walyasa'a wa żal-kifl, wa kullum minal-akhyārDan ingatlah Ismail, Ilyasa‘ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
- هٰذَا ذِكْرٌ ۗوَاِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ لَحُسْنَ مَاٰبٍۙ hāżā żikr, wa inna lil-muttaqīna laḥusna ma`ābIni adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) tempat kembali yang terbaik,
- جَنّٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْاَبْوَابُۚjannāti 'adnim mufattaḥatal lahumul-abwāb(yaitu) surga ’Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,
- مُتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍ وَّشَرَابٍmuttaki`īna fīhā yad'ụna fīhā bifākihating kaṡīratiw wa syarābdi dalamnya mereka bersandar (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman (di surga itu).
- وَعِنْدَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ اَتْرَابٌwa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi atrābdan di samping mereka (ada bidadari-bidadari) yang redup pandangannya dan sebaya umurnya.
- هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِيَوْمِ الْحِسَابِhāżā mā tụ'adụna liyaumil-ḥisābInilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.
- اِنَّ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِنْ نَّفَادٍۚinna hāżā larizqunā mā lahụ min nafādSungguh, inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya.
- هٰذَا ۗوَاِنَّ لِلطّٰغِيْنَ لَشَرَّ مَاٰبٍۙhāżā, wa inna liṭ-ṭāgīna lasyarra ma`ābBeginilah (keadaan mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang durhaka pasti (disediakan) tempat kembali yang buruk,
- جَهَنَّمَۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمِهَادُjahannam, yaṣlaunahā, fa bi`sal-mihād(yaitu) neraka Jahanam yang mereka masuki; maka itulah seburuk-buruk tempat tinggal.
- هٰذَاۙ فَلْيَذُوْقُوْهُ حَمِيْمٌ وَّغَسَّاقٌۙhāżā falyażụqụhu ḥamīmuw wa gassāqInilah (azab neraka), maka biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin,
- وَّاٰخَرُ مِنْ شَكْلِهٖٓ اَزْوَاجٌۗwa ākharu min syaklihī azwājdan berbagai macam (azab) yang lain yang serupa itu.
- هٰذَا فَوْجٌ مُّقْتَحِمٌ مَّعَكُمْۚ لَا مَرْحَبًا ۢبِهِمْ ۗ اِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِhāżā faujum muqtaḥimum ma'akum, lā mar-ḥabam bihim, innahum ṣālun-nār(Dikatakan
kepada mereka), “Ini rombongan besar (pengikut-pengikutmu) yang masuk
berdesak-desak bersama kamu (ke neraka).” Tidak ada ucapan selamat
datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka (kata
pemimpin-pemimpin mereka).
- قَالُوْا بَلْ اَنْتُمْ لَا مَرْحَبًاۢ بِكُمْ ۗ اَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوْهُ لَنَاۚ فَبِئْسَ الْقَرَارُqālụ bal antum lā mar-ḥabam bikum, antum qaddamtumụhu lanā, fa bi`sal-qarār(Para
pengikut mereka menjawab), “Sebenarnya kamulah yang (lebih pan-tas)
tidak menerima ucapan selamat datang, karena kamulah yang menjerumuskan
kami ke dalam azab, maka itulah seburuk-buruk tempat menetap.”
- قَالُوْا رَبَّنَا مَنْ قَدَّمَ لَنَا هٰذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِى النَّارِqālụ rabbanā mang qaddama lanā hāżā fa zid-hu 'ażāban ḍi'fan fin-nārMereka
berkata (lagi), “Ya Tuhan kami, barangsiapa menjerumuskan kami ke dalam
(azab) ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dua kali lipat di dalam
neraka.”
- وَقَالُوْا مَا لَنَا لَا نَرٰى رِجَالًا كُنَّا نَعُدُّهُمْ مِّنَ الْاَشْرَارِwa qālụ mā lanā lā narā rijālang kunnā na'udduhum minal-asyrārDan
(orang-orang durhaka) berkata, “Mengapa kami tidak melihat orang-orang
yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat
(hina).
- اَتَّخَذْنٰهُمْ سِخْرِيًّا اَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الْاَبْصَارُattakhażnāhum sikhriyyan am zāgat 'an-humul-abṣārDahulu kami menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena penglihatan kami yang tidak melihat mereka?”
- اِنَّ ذٰلِكَ لَحَقٌّ تَخَاصُمُ اَهْلِ النَّارِinna żālika laḥaqqun takhāṣumu ahlin-nārSungguh, yang demikian benar-benar terjadi, (yaitu) pertengkaran di antara penghuni neraka.
- قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ مُنْذِرٌ ۖوَّمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُqul innamā ana munżiruw wa mā min ilāhin illallāhul-wāḥidul-qahhārKatakanlah
(Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak
ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa,
- رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُrabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumal-'azīzul-gaffār(yaitu) Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Mahaperkasa, Maha Pengampun.”
- قُلْ هُوَ نَبَؤٌا عَظِيْمٌۙqul huwa naba`un 'aẓīmKatakanlah, “Itu (Al-Qur'an) adalah berita besar,
- اَنْتُمْ عَنْهُ مُعْرِضُوْنَantum 'an-hu mu'riḍụnyang kamu berpaling darinya.
- مَا كَانَ لِيَ مِنْ عِلْمٍۢ بِالْمَلَاِ الْاَعْلٰٓى اِذْ يَخْتَصِمُوْنَmā kāna liya min 'ilmim bil-mala`il-a'lā iż yakhtaṣimụnAku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-mala’ul a’la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan.
- اِنْ يُّوْحٰىٓ اِلَيَّ اِلَّآ اَنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌiy yụḥā ilayya illā annamā ana nażīrum mubīnYang diwahyukan kepadaku, bahwa aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata.”
- اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍiż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī khāliqum basyaram min ṭīn(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
- فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَfa iżā sawwaituhụ wa nafakhtu fīhi mir rụḥī faqa'ụ lahụ sājidīnKemudian
apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh
(ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.”
- فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙfa sajadal-malā`ikatu kulluhum ajma'ụnLalu para malaikat itu bersujud semuanya,
- اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اِسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَillā iblīs, istakbara wa kāna minal-kāfirīnkecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.
- قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَqāla yā iblīsu mā mana'aka an tasjuda limā khalaqtu biyadayy, astakbarta am kunta minal-'ālīn(Allah)
berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang
telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri
atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”
- قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍqāla ana khairum min-hu khalaqtanī min nāriw wa khalaqtahụ min ṭīn(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
- قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۖqāla fakhruj min-hā fa innaka rajīm(Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk.
- وَّاِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِيْٓ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِwa inna 'alaika la'natī ilā yaumid-dīnDan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.”
- قَالَ رَبِّ فَاَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَqāla rabbi fa anẓirnī ilā yaumi yub'aṡụn(Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
- قَالَ فَاِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَۙqāla fa innaka minal-munẓarīn(Allah) berfirman, “Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan,
- اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِilā yaumil-waqtil-ma'lụmsampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).”
- قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙqāla fa bi'izzatika la`ugwiyannahum ajma'īn(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
- اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَillā 'ibādaka min-humul-mukhlaṣīnkecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.”
- قَالَ فَالْحَقُّۖ وَالْحَقَّ اَقُوْلُۚqāla fal-ḥaqqu wal-ḥaqqa aqụl(Allah) berfirman, “Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan.
- لَاَمْلَئَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ اَجْمَعِيْنَla`amla`anna jahannama mingka wa mim man tabi'aka min-hum ajma'īnSungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.”
- قُلْ مَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُتَكَلِّفِيْنَqul mā as`alukum 'alaihi min ajriw wa mā ana minal-mutakallifīnKatakanlah
(Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya
(dakwahku); dan aku bukanlah termasuk orang yang mengada-ada.
- اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَin huwa illā żikrul lil-'ālamīn(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.
- وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَاَهٗ بَعْدَ حِيْنٍwa lata'lamunna naba`ahụ ba'da ḥīnDan sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur'an) setelah beberap