بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- حٰمۤ ۚ ḥā mīmHa Mim
- عۤسۤقۤ ۗ 'Aīn sīn qāfAin Sin Qaf
- كَذٰلِكَ يُوْحِيْٓ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۙ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ każālika yụḥī ilaika wa ilallażīna ming qablikallāhul-'azīzul-ḥakīmDemikianlah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana mewahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada orang-orang yang sebelummu.
- لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'aliyyul-'aẓīmMilik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar.
- تَكَادُ السَّمٰوٰتُ
يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ
رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَرْضِۗ اَلَآ اِنَّ اللّٰهَ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ takādus-samāwātu
yatafaṭṭarna min fauqihinna wal-malā`ikatu yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim
wa yastagfirụna liman fil-arḍ, alā innallāha huwal-gafụrur-raḥīmHampir
saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan
malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan
untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang
Maha Pengampun, Maha Penyayang.
- وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْۖ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ wallażīnattakhażụ min dụnihī auliyā`allāhu ḥafīẓun 'alaihim wa mā anta 'alaihim biwakīlDan
orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah
mengawasi (perbuatan) mereka; adapun engkau (Muhammad) bukanlah orang
yang diserahi mengawasi mereka.
- وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ
اِلَيْكَ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّتُنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ
حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗفَرِيْقٌ فِى
الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْرِ wa
każālika auḥainā ilaika qur`ānan 'arabiyyal litunżira ummal-qurā wa man
ḥaulahā wa tunżira yaumal-jam'i lā raiba fīh, farīqun fil-jannati wa
farīqun fis-sa'īrDan demikianlah Kami wahyukan
Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan
kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di
sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat)
yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk
neraka.
- وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ
لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ
رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ walau
syā`allāhu laja'alahum ummataw wāḥidataw wa lākiy yudkhilu may yasyā`u
fī raḥmatih, waẓ-ẓālimụna mā lahum miw waliyyiw wa lā naṣīrDan
sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia jadikan mereka satu umat,
tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam
rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka pelindung
dan penolong.
- اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ
دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۚ فَاللّٰهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِ
الْمَوْتٰى ۖوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ amittakhażụ min dụnihī auliyā`, fallāhu huwal-waliyyu wa huwa yuḥyil-mautā wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīrAtau
mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal Allah, Dialah
pelindung (yang sebenarnya). Dan Dia menghidupkan orang yang mati, dan
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
- وَمَا اخْتَلَفْتُمْ
فِيْهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبِّيْ
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُۖ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ wa makhtalaftum fīhi min syai`in fa ḥukmuhū ilallāh, żālikumullāhu rabbī 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi unībDan
apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya
(terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah
Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali.
- فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ
الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ
ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ fāṭirus-samāwāti
wal-arḍ, ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa minal-an'āmi azwājā,
yażra`ukum fīh, laisa kamiṡlihī syaī`, wa huwas-samī'ul-baṣīr(Allah)
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan
dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan
(juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha
Melihat.
- لَهٗ مَقَالِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۚاِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ lahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, innahụ bikulli syai`in 'alīmMilik-Nyalah
perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya
bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.
- ۞ شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ
الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ
وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا
الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا
تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ
وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗsyara'a
lakum minad-dīni mā waṣṣā bihī nụḥaw wallażī auḥainā ilaika wa mā
waṣṣainā bihī ibrāhīma wa mụsā wa 'īsā an aqīmud-dīna wa lā tatafarraqụ
fīh, kabura 'alal-musyrikīna mā tad'ụhum ilaīh, allāhu yajtabī ilaihi
may yasyā`u wa yahdī ilaihi may yunībdiwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu
tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah
belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk
mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang
yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).
- وَمَا تَفَرَّقُوْٓا
اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ
وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى
لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ
بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ wa
mā tafarraqū illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, walau lā
kalimatun sabaqat mir rabbika ilā ajalim musammal laquḍiya bainahum, wa
innallażīna ụriṡul-kitāba mim ba'dihim lafī syakkim min-hu murībDan
mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada
mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena
kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan
yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai
batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah
dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat
dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada
dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.
- فَلِذٰلِكَ فَادْعُ
ۚوَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ
اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ
بَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۗ لَنَآ اَعْمَالُنَا
وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۗ لَاحُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ
يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۚوَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ۗ fa
liżālika fad', wastaqim kamā umirt, wa lā tattabi' ahwā`ahum, wa qul
āmantu bimā anzalallāhu ming kitāb, wa umirtu li`a'dila bainakum, allāhu
rabbunā wa rabbukum, lanā a'mālunā wa lakum a'mālukum, lā ḥujjata
bainanā wa bainakum, allāhu yajma'u bainanā, wa ilaihil-maṣīrKarena
itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah)
sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti
keinginan mereka dan katakanlah, “Aku beriman kepada Kitab yang
diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu.
Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu
perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu,
Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”
- وَالَّذِيْنَ
يُحَاۤجُّوْنَ فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا اسْتُجِيْبَ لَهٗ حُجَّتُهُمْ
دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ
شَدِيْدٌ wallażīna yuḥājjụna fillāhi mim
ba'di mastujība lahụ ḥujjatuhum dāḥiḍatun 'inda rabbihim wa 'alaihim
gaḍabuw wa lahum 'ażābun syadīdDan orang-orang
yang berbantah-bantah tentang (agama) Allah setelah (agama itu)
diterima, perbantahan mereka itu sia-sia di sisi Tuhan mereka. Mereka
mendapat kemurkaan (Allah) dan mereka mendapat azab yang sangat keras.
- اَللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ وَالْمِيْزَانَ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيْبٌ allāhullażī anzalal-kitāba bil-ḥaqqi wal mīzān, wa mā yudrīka la'allas-sā'ata qarībAllah
yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran dan neraca
(keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat?
- يَسْتَعْجِلُ بِهَا
الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهَاۚ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مُشْفِقُوْنَ
مِنْهَاۙ وَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهَا الْحَقُّ ۗ اَلَآ اِنَّ الَّذِيْنَ
يُمَارُوْنَ فِى السَّاعَةِ لَفِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ yasta'jilu
bihallażīna lā yu`minụna bihā, wallażīna āmanụ musyfiqụna min-hā wa
ya'lamụna annahal-ḥaqq, alā innallażīna yumārụna fis-sā'ati lafī ḍalālim
ba'īdOrang-orang yang tidak percaya adanya
hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang
beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah
benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang
membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh.
- اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ allāhu laṭīfum bi'ibādihī yarzuqu may yasyā`, wa huwal-qawiyyul-'azīzAllah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.
- مَنْ كَانَ يُرِيْدُ
حَرْثَ الْاٰخِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖۚ وَمَنْ كَانَ يُرِيْدُ
حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۙ وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ
نَّصِيْبٍ mang kāna yurīdu ḥarṡal-ākhirati
nazid lahụ fī ḥarṡih, wa mang kāna yurīdu ḥarṡad-dun-yā nu`tihī min-hā
wa mā lahụ fil-ākhirati min naṣībBarangsiapa
menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu
baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan
kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan
mendapat bagian di akhirat.
- اَمْ لَهُمْ شُرَكٰۤؤُا
شَرَعُوْا لَهُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْۢ بِهِ اللّٰهُ
ۗوَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗوَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ
لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ am lahum syurakā`u
syara'ụ lahum minad-dīni mā lam ya`żam bihillāh, walau lā
kalimatul-faṣli laquḍiya bainahum, wa innaẓ-ẓālimīna lahum 'ażābun alīmApakah
mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama
bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah? Dan sekiranya tidak
ada ketetapan yang menunda (hukuman dari Allah) tentulah hukuman di
antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim itu
akan mendapat azab yang sangat pedih.
- تَرَى الظّٰلِمِيْنَ
مُشْفِقِيْنَ مِمَّا كَسَبُوْا وَهُوَ وَاقِعٌۢ بِهِمْ ۗوَالَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فِيْ رَوْضٰتِ الْجَنّٰتِۚ لَهُمْ مَّا
يَشَاۤءُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ taraẓ-ẓālimīna
musyfiqīna mimmā kasabụ wa huwa wāqi'um bihim, wallażīna āmanụ wa
'amiluṣ-ṣāliḥāti fī rauḍātil-jannāt, lahum mā yasyā`ụna 'inda rabbihim,
żālika huwal-faḍlul-kabīrKamu akan melihat
orang-orang zalim itu sangat ketakutan karena (kejahatan-kejahatan) yang
telah mereka lakukan, dan (azab) menimpa mereka. Dan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan (berada) di dalam taman-taman surga,
mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan. Yang demikian
itu adalah karunia yang besar.
- ذٰلِكَ الَّذِيْ
يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ
قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى
الْقُرْبٰىۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا
ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ żālikallażī
yubasysyirullāhu 'ibādahullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāt, qul lā
as`alukum 'alaihi ajran illal-mawaddata fil-qurbā, wa may yaqtarif
ḥasanatan nazid lahụ fīhā ḥusnā, innallāha gafụrun syakụrItulah
(karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya
yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), “Aku
tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih
sayang dalam kekeluargaan.” Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan
Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Mensyukuri.
- اَمْ يَقُوْلُوْنَ
افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۚ فَاِنْ يَّشَاِ اللّٰهُ يَخْتِمْ عَلٰى
قَلْبِكَ ۗوَيَمْحُ اللّٰهُ الْبَاطِلَ وَيُحِقُّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ
ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ am
yaqụlụnaftarā 'alallāhi każibā, fa iy yasya`illāhu yakhtim 'alā qalbik,
wa yam-ḥullāhul-bāṭila wa yuḥiqqul-ḥaqqa bikalimātih, innahụ 'alīmum
biżātiṣ-ṣudụrAtaukah mereka mengatakan, “Dia
(Muhammad) telah mengada-adakan kebohongan tentang Allah.” Sekiranya
Allah menghendaki niscaya Dia kunci hatimu. Dan Allah menghapus yang
batil dan membenarkan yang benar dengan firman-Nya (Al-Qur'an). Sungguh,
Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
- وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ wa huwallażī yaqbalut-taubata 'an 'ibādihī wa ya'fụ 'anis-sayyi`āti wa ya'lamu mā taf'alụnDan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,
- وَيَسْتَجِيْبُ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ
فَضْلِهٖ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ wa yastajībullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa yazīduhum min faḍlih, wal-kāfirụna lahum 'ażābun syadīddan
Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya.
Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras.
- ۞ وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ
الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ
بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ walau basaṭallāhur-rizqa li'ibādihī labagau fil-arḍi wa lākiy yunazzilu biqadarim mā yasyā`, innahụ bi'ibādihī khabīrum baṣīrDan
sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya
mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan
dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap
(keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.
- وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ wa huwallażī yunazzilul-gaiṡa mim ba'di mā qanaṭụ wa yansyuru raḥmatah, wa huwal-waliyyul-ḥamīdDan
Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan
menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ ۗوَهُوَ
عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَاۤءُ قَدِيْرٌwa min āyātihī khalqus-samāwāti wal-arḍi wa mā baṡṡa fīhimā min dābbah, wa huwa 'alā jam'ihim iżā yasyā`u qadīrDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi
dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan
Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki.
- وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya'fụ 'ang kaṡīrDan
musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari
kesalahan-kesalahanmu).
- وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِۚ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ wa mā antum bimu'jizīna fil-arḍ, wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīrDan
kamu tidak dapat melepaskan diri (dari siksaan Allah) di bumi, dan kamu
tidak memperoleh pelindung atau penolong selain Allah.
- وَمِنْ اٰيٰتِهِ الْجَوَارِ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِ ۗ wa min āyātihil-jawāri fil-baḥri kal-a'lāmDan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.
- اِنْ يَّشَأْ يُسْكِنِ الرِّيْحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلٰى ظَهْرِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍۙiy yasya` yuskinir-rīḥa fa yaẓlalna rawākida 'alā ẓahrih, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụrJika
Dia menghendaki, Dia akan menghentikan angin, sehingga jadilah
(kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang
selalu bersabar dan banyak bersyukur,
- اَوْ يُوْبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوْا وَيَعْفُ عَنْ كَثِيْرٍۙ au yụbiq-hunna bimā kasabụ wa ya'fu 'ang kaṡīratau (Dia akan) menghancurkan kapal-kapal itu karena perbuatan (dosa) mereka, dan Dia memaafkan banyak (dari mereka),
- وَّيَعْلَمَ الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَاۗ مَا لَهُمْ مِّنْ مَّحِيْصٍ wa ya'lamallażīna yujādilụna fī āyātinā, mā lahum mim maḥīṣdan
agar orang-orang yang membantah tanda-tanda (kekuasaan) Kami mengetahui
bahwa mereka tidak akan memperoleh jalan keluar (dari siksaan).
- فَمَآ اُوْتِيْتُمْ
مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ
خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُوْنَۚ fa mā ụtītum min syai`in fa
matā'ul-ḥayātid-dun-yā, wa mā 'indallāhi khairuw wa abqā lillażīna
āmanụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụnApa pun
(kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup
di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal,
- وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ ۚ wallażīna yajtanibụna kabā`iral-iṡmi wal-fawāḥisya wa iżā mā gaḍibụ hum yagfirụndan
juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan
perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera memberi maaf,
- وَالَّذِيْنَ
اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى
بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۚ wallażīnastajābụ lirabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa amruhum syụrā bainahum wa mimmā razaqnāhum yunfiqụndan
(bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan
melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka,
- وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُوْنَ wallażīna iżā aṣābahumul-bagyu hum yantaṣirụndan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri.
- وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَwa jazā`u sayyi`atin sayyi`atum miṡluhā, fa man 'afā wa aṣlaḥa fa ajruhụ 'alallāh, innahụ lā yuḥibbuẓ-ẓālimīnDan
balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi
barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat)
maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang
zalim.
- وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيْلٍۗ wa lamanintaṣara ba'da ẓulmihī fa ulā`ika mā 'alaihim min sabīlTetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka.
- اِنَّمَا السَّبِيْلُ
عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ
بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ innamas-sabīlu 'alallażīna yaẓlimụnan-nāsa wa yabgụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, ulā`ika lahum 'ażābun alīmSesungguhnya
kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia
dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu
mendapat siksa yang pedih.
- وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ wa laman ṣabara wa gafara inna żālika lamin 'azmil-umụrTetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.
- وَمَنْ يُّضْلِلِ
اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ وَّلِيٍّ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗوَتَرَى الظّٰلِمِيْنَ
لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَ يَقُوْلُوْنَ هَلْ اِلٰى مَرَدٍّ مِّنْ
سَبِيْلٍۚ wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ miw
waliyyim mim ba'dih, wa taraẓ-ẓālimīna lammā ra`awul-'ażāba yaqụlụna
hal ilā maraddim min sabīlDan barangsiapa
dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah
itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab
berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
- وَتَرٰىهُمْ
يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا خٰشِعِيْنَ مِنَ الذُّلِّ يَنْظُرُوْنَ مِنْ طَرْفٍ
خَفِيٍّۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ
خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَلَآ اِنَّ
الظّٰلِمِيْنَ فِيْ عَذَابٍ مُّقِيْمٍ wa
tarāhum yu'raḍụna 'alaihā khāsyi'īna minaż-żulli yanẓurụna min ṭarfin
khafiyy, wa qālallażīna āmanū innal-khāsirīnallażīna khasirū anfusahum
wa ahlīhim yaumal-qiyāmah, alā innaẓ-ẓālimīna fī 'ażābim muqīmDan
kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tertunduk
karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan
orang-orang yang beriman berkata, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi
ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya
pada hari Kiamat.” Ingatlah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada
dalam azab yang kekal.
- وَمَا كَانَ لَهُمْ
مِّنْ اَوْلِيَاۤءَ يَنْصُرُوْنَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ
يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ سَبِيْلٍ ۗ wa mā kāna lahum min auliyā`a yanṣurụnahum min dụnillāh, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min sabīlDan
mereka tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong mereka selain
Allah. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah tidak akan ada jalan
keluar baginya (untuk mendapat petunjuk).
- اِسْتَجِيْبُوْا
لِرَبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ
اللّٰهِ ۗمَا لَكُمْ مِّنْ مَّلْجَاٍ يَّوْمَىِٕذٍ وَّمَا لَكُمْ مِّنْ
نَّكِيْرٍ istajībụ lirabbikum ming qabli ay
ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāh, mā lakum mim malja`iy
yauma`iżiw wa mā lakum min nakīrPatuhilah
seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat
ditolak (atas perintah dari Allah). Pada hari itu kamu tidak memperoleh
tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
- فَاِنْ اَعْرَضُوْا
فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗاِنْ عَلَيْكَ اِلَّا الْبَلٰغُ
ۗوَاِنَّآ اِذَآ اَذَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا
ۚوَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ فَاِنَّ
الْاِنْسَانَ كَفُوْرٌ fa in a'raḍụ fa mā
arsalnāka 'alaihim ḥafīẓā, in 'alaika illal-balāg, wa innā iżā
ażaqnal-insāna minnā raḥmatan fariḥa bihā, wa in tuṣib-hum sayyi`atum
bimā qaddamat aidīhim fa innal-insāna kafụrJika
mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak mengutus engkau sebagai
pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan
(risalah). Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia suatu
rahmat dari Kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika mereka
ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya
mereka ingkar), sungguh, manusia itu sangat ingkar (kepada nikmat).
- لِلّٰهِ مُلْكُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ
اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ ۙlillahi mulkus-samāwāti wal-arḍ, yakhluqu mā yasyā`, yahabu limay yasyā`u ināṡaw wa yahabu limay yasyā`uż-żukụrMilik
Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia
kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan
memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,
- اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًا ۚوَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًا ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ au yuzawwijuhum żukrānaw wa ināṡā, wa yaj'alu may yasyā`u 'aqīmā, innahụ 'alīmung qadīratau
Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan
mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
- ۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ
اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ
اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ
عَلِيٌّ حَكِيْمٌ wa mā kāna libasyarin ay
yukallimahullāhu illā waḥyan au miw warā`i ḥijābin au yursila rasụlan fa
yụḥiya bi`iżnihī mā yasyā`, innahụ 'aliyyun ḥakīmDan
tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara
kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau
dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan
izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.
- وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ
اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ
وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ
نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيْمٍۙ wa każālika auḥainā ilaika
rụḥam min amrinā, mā kunta tadrī mal-kitābu wa lal-īmānu wa lākin
ja'alnāhu nụran nahdī bihī man nasyā`u min 'ibādinā, wa innaka latahdī
ilā ṣirāṭim mustaqīmDan demikianlah Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan
apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu
Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba
Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan
yang lurus,
- صِرَاطِ اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ اَلَآ اِلَى اللّٰهِ تَصِيْرُ الْاُمُوْرُ ṣirāṭillāhillażī lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, alā ilallāhi taṣīrul-umụr(Yaitu)
jalan Allah yang milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah.