بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ
الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا
اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَyas`alụnaka
'anil-anfāl, qulil-anfālu lillāhi war-rasụl, fattaqullāha wa aṣliḥụ
żāta bainikum wa aṭī'ullāha wa rasụlahū ing kuntum mu`minīnMereka
menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan
perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul
(menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya), maka bertakwalah kepada Allah
dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah
dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.”
- اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ
الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُوْنَۙinnamal-mu`minụnallażīna iżā
żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat 'alaihim āyātuhụ zādat-hum
īmānaw wa 'alā rabbihim yatawakkalụnSesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,
- الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn(Yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
- اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum darajātun 'inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqung karīmMereka
itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh
derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang
mulia.
- كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَkamā akhrajaka rabbuka mim baitika bil-ḥaqqi wa inna farīqam minal-mu`minīna lakārihụnSebagaimana
Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, meskipun
sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak
menyukainya,
- يُجَادِلُوْنَكَ فِى الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوْنَ اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ ۗ yujādilụnaka fil-ḥaqqi ba'da mā tabayyana ka`annamā yusāqụna ilal-mauti wa hum yanẓurụnmereka
membantahmu (Muhammad) tentang kebenaran setelah nyata (bahwa mereka
pasti menang), seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka
melihat (sebab kematian itu).
- وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ
اِحْدَى الطَّاۤىِٕفَتَيْنِ اَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَنَّ غَيْرَ
ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّحِقَّ
الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَۙ wa
iż ya'idukumullāhu iḥdaṭ-ṭā`ifataini annahā lakum wa tawaddụna anna
gaira żātisy-syaukati takụnu lakum wa yurīdullāhu ay yuḥiqqal-ḥaqqa
bikalimātihī wa yaqṭa'a dābiral-kāfirīnDan
(ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua
golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan
bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah
hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan
orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya,
- لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ liyuḥiqqal-ḥaqqa wa yubṭilal-bāṭila walau karihal-mujrimụnagar
Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik)
walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.
- اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَiż tastagīṡụna rabbakum fastajāba lakum annī mumiddukum bi`alfim minal-malā`ikati murdifīn(Ingatlah),
ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya
bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan
seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
- وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ
اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ
اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ wa mā ja'alahullāhu illā busyrā wa litaṭma`inna bihī qulụbukum, wa man-naṣru illā min 'indillāh, innallāha 'azīzun ḥakīmDan
tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar
hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi
Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- اِذْ يُغَشِّيْكُمُ
النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ
مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ
وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ iż
yugasysyīkumun-nu'āsa amanatam min-hu wa yunazzilu 'alaikum
minas-samā`i mā`al liyuṭahhirakum bihī wa yuż-hiba 'angkum
rijzasy-syaiṭāni wa liyarbiṭa 'alā qulụbikum wa yuṡabbita bihil-aqdām(Ingatlah),
ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman
dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk
menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan
setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak
kakimu (teguh pendirian).
- اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ
اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ
سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا
فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ iż
yụḥī rabbuka ilal-malā`ikati annī ma'akum fa ṡabbitullażīna āmanụ,
sa`ulqī fī qulụbillażīna kafarur-ru'ba faḍribụ fauqal-a'nāqi waḍribụ
min-hum kulla banān(Ingatlah), ketika Tuhanmu
mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka
teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Kelak akan Aku
berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di
atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.
- ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ شَاۤقُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۚ وَمَنْ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِżālika bi`annahum syāqqullāha wa rasụlah, wa may yusyāqiqillāha wa rasụlahụ fa innallāha syadīdul-'iqāb(Ketentuan)
yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan
Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh,
Allah sangat keras siksa-Nya.
- ذٰلِكُمْ فَذُوْقُوْهُ وَاَنَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابَ النَّارِżālikum fa żụqụhu wa anna lil-kāfirīna 'ażāban-nārDemikianlah
(hukuman dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu.
Sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada (lagi) azab neraka.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوْهُمُ الْاَدْبَارَۚ yā ayyuhallażīna āmanū iżā laqītumullażīna kafarụ zaḥfan fa lā tuwallụhumul-adbārWahai
orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang
akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik membelakangi mereka
(mundur).
- وَمَنْ يُّوَلِّهِمْ
يَوْمَىِٕذٍ دُبُرَهٗٓ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوْ مُتَحَيِّزًا
اِلٰى فِئَةٍ فَقَدْ بَاۤءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُ ۗ
وَبِئْسَ الْمَصِيْرُwa may yuwallihim
yauma`iżin duburahū illā mutaḥarrifal liqitālin au mutaḥayyizan ilā
fi`atin fa qad bā`a bigaḍabim minallāhi wa ma`wāhu jahannam, wa
bi`sal-maṣīrDan barangsiapa mundur pada waktu
itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan
diri dengan pasukan yang lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam,
seburuk-buruk tempat kembali.
- فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ
وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ
اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ
اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌfa lam
taqtulụhum wa lākinnallāha qatalahum wa mā ramaita iż ramaita wa
lākinnallāha ramā, wa liyubliyal-mu`minīna min-hu balā`an ḥasanā,
innallāha samī'un 'alīmMaka (sebenarnya) bukan
kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan
bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang
melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang
baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
- ذٰلِكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْكٰفِرِيْنَżālikum wa annallāha mụhinu kaidil-kāfirīnDemikianlah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir.
- اِنْ تَسْتَفْتِحُوْا
فَقَدْ جَاۤءَكُمُ الْفَتْحُۚ وَاِنْ تَنْتَهُوْا فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ
وَاِنْ تَعُوْدُوْا نَعُدْۚ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْـًٔا
وَّلَوْ كَثُرَتْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَ in
tastaftiḥụ fa qad jā`akumul-fat-ḥ, wa in tantahụ fa huwa khairul lakum,
wa in ta'ụdụ na'ud, wa lan tugniya 'angkum fi`atukum syai`aw walau
kaṡurat wa annallāha ma'al-mu`minīnJika kamu
meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu;
dan jika kamu berhenti (memusuhi Rasul), maka itulah yang lebih baik
bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali (memberi
pertolongan); dan pasukanmu tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya
sedikit pun darimu, biarpun dia jumlahnya (pasukan) banyak. Sungguh,
Allah beserta orang-orang beriman.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَنْتُمْ تَسْمَعُوْنَyā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa rasụlahụ wa lā tawallau 'an-hu wa antum tasma'ụnWahai
orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya),
- وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَۚ wa lā takụnụ kallażīna qālụ sami'nā wa hum lā yasma'ụndan
janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata,
“Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati
mereka mengingkarinya).
- ۞ اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَinna syarrad-dawābbi 'indallāhiṣ-ṣummul-bukmullażīna lā ya'qilụnSesungguhnya
makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah
ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran)
yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
- وَلَوْ عَلِمَ اللّٰهُ فِيْهِمْ خَيْرًا لَّاَسْمَعَهُمْۗ وَلَوْ اَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَwalau 'alimallāhu fīhim khairal la`asma'ahum, walau asma'ahum latawallaw wa hum mu'riḍụnDan
sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan
mereka dapat mendengar. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat
mendengar, niscaya mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا
يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَyā
ayyuhallażīna āmanustajībụ lillāhi wa lir-rasụli iżā da'ākum limā
yuḥyīkum, wa'lamū annallāha yaḥụlu bainal-mar`i wa qalbihī wa annahū
ilaihi tuḥsyarụnWahai orang-orang yang
beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada
sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
- وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِwattaqụ fitnatal lā tuṣībannallażīna ẓalamụ mingkum khāṣṣah, wa'lamū annallāha syadīdul-'iqābDan
peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksa-Nya.
- وَاذْكُرُوْٓا اِذْ
اَنْتُمْ قَلِيْلٌ مُّسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَنْ
يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهٖ
وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَważkurū
iż antum qalīlum mustaḍ'afụna fil-arḍi takhāfụna ay
yatakhaṭṭafakumun-nāsu fa āwākum wa ayyadakum binaṣrihī wa razaqakum
minaṭ-ṭayyibāti la'allakum tasykurụnDan
ingatlah ketika kamu (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi
tertindas di bumi (Mekah), dan kamu takut orang-orang (Mekah) akan
menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan
dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu
rezeki yang baik agar kamu bersyukur.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَyā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụnWahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.
- وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌwa'lamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnatuw wa annallāha 'indahū ajrun 'aẓīmDan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا
وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو
الْفَضْلِ الْعَظِيْمِyā ayyuhallażīna āmanū
in tattaqullāha yaj'al lakum furqānaw wa yukaffir 'angkum sayyi`ātikum
wa yagfir lakum, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīmWahai
orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil)
kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.
Allah memiliki karunia yang besar.
- وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ
وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَwa iż yamkuru bikallażīna kafarụ liyuṡbitụka au yaqtulụka au yukhrijụk, wa yamkurụna wa yamkurullāh, wallāhu khairul-mākirīnDan
(ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya
terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
- وَاِذَا تُتْلٰى
عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا قَالُوْا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاۤءُ لَقُلْنَا
مِثْلَ هٰذَآ ۙاِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَwa iżā tutlā 'alaihim āyātunā qālụ qad sami'nā lau nasyā`u laqulnā miṡla hāżā in hāżā illā asāṭīrul-awwalīnDan
apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata,
“Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami
menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Al-Qur'an)
ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”
- وَاِذْ قَالُوا اللهم
اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا
حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍwa iż qālullāhumma ing kāna hāżā huwal-ḥaqqa min 'indika fa amṭir 'alainā ḥijāratam minas-samā`i awi`tinā bi'ażābin alīmDan
(ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah,
jika (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami
dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”
- وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ wa mā kānallāhu liyu'ażżibahum wa anta fīhim, wa mā kānallāhu mu'ażżibahum wa hum yastagfirụnTetapi
Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di
antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang
mereka (masih) memohon ampunan.
- وَمَا لَهُمْ اَلَّا
يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمْ يَصُدُّوْنَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَمَا كَانُوْٓا اَوْلِيَاۤءَهٗۗ اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا
الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَwa
mā lahum allā yu'ażżibahumullāhu wa hum yaṣuddụna 'anil-masjidil-ḥarāmi
wa mā kānū auliyā`ah, in auliyā`uhū illal-muttaqụna wa lākinna
akṡarahum lā ya'lamụnDan mengapa Allah tidak
menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi (orang) untuk
(mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak
menguasainya? Orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang
yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
- وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَwa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụnDan
salat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan
tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
- اِنَّ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ
يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙinnallażīna
kafarụ yunfiqụna amwālahum liyaṣuddụ 'an sabīlillāh, fa sayunfiqụnahā
ṡumma takụnu 'alaihim ḥasratan ṡumma yuglabụn, wallażīna kafarū ilā
jahannama yuḥsyarụnSesungguhnya orang-orang
yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi
(orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu,
kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan
dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan
dikumpulkan,
- لِيَمِيْزَ اللّٰهُ
الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْضٍ
فَيَرْكُمَهٗ جَمِيْعًا فَيَجْعَلَهٗ فِيْ جَهَنَّمَۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْخٰسِرُوْنَ liyamīzallāhul-khabīṡa
minaṭ-ṭayyibi wa yaj'alal-khabīṡa ba'ḍahụ 'alā ba'ḍin fa yarkumahụ
jamī'an fa yaj'alahụ fī jahannam, ulā`ika humul-khāsirụnagar
Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan
(golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya
ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka
itulah orang-orang yang rugi.
- قُلْ لِّلَّذِيْنَ
كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ
يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَqul lillażīna kafarū iy yantahụ yugfar lahum mā qad salaf, wa iy ya'ụdụ fa qad maḍat sunnatul-awwalīnKatakanlah
kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya),
“Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi
(memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah
terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).”
- وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى
لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ
انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌwa qātilụhum ḥattā lā takụna fitnatuw wa yakụnad-dīnu kulluhụ lillāh, fa inintahau fa innallāha bimā ya'malụna baṣīrDan
perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya
bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
- وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَوْلٰىكُمْ ۗنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ۔wa in tawallau fa'lamū annallāha maulākum, ni'mal-maulā wa ni'man-naṣīrDan
jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
- ۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا
غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى
الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ
كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ
الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ wa'lamū annamā ganimtum min syai`in
fa anna lillāhi khumusahụ wa lir-rasụli wa liżil-qurbā wal-yatāmā
wal-masākīni wabnis-sabīli ing kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā 'alā
'abdinā yaumal-furqāni yaumaltaqal jam'ān, wallāhu 'alā kulli syai`ing
qadīrDan ketahuilah, sesungguhnya segala yang
kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika
kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada
hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua
pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
- اِذْ اَنْتُمْ
بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ
اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى
الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ
لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ
بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙiż
antum bil-'udwatid-dun-yā wa hum bil-'udwatil-quṣwā war-rakbu asfala
mingkum, walau tawā'attum lakhtalaftum fil-mī'ādi wa lākil
liyaqḍiyallāhu amrang kāna maf'ụlal liyahlika man halaka 'am bayyinatiw
wa yaḥyā man ḥayya 'am bayyinah, wa innallāha lasamī'un 'alīm(Yaitu)
ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di
pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari
kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari
pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari
pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan
yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan
bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang
nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
- اِذْ يُرِيْكَهُمُ
اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْرًا
لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَۗ
اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ iż
yurīkahumullāhu fī manāmika qalīlā, walau arākahum kaṡīral lafasyiltum
wa latanāza'tum fil-amri wa lākinnallāha sallam, innahụ 'alīmum
biżātiṣ-ṣudụr(Ingatlah) ketika Allah
memperlihatkan mereka di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan
sekiranya Allah memperlihatkan mereka (berjumlah) banyak tentu kamu
menjadi gentar dan tentu kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu,
tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui
apa yang ada dalam hatimu.
- وَاِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ
اِذِ الْتَقَيْتُمْ فِيْٓ اَعْيُنِكُمْ قَلِيْلًا وَّيُقَلِّلُكُمْ فِيْٓ
اَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ۗوَاِلَى
اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ wa iż
yurīkumụhum iżiltaqaitum fī a'yunikum qalīlaw wa yuqallilukum fī
a'yunihim liyaqḍiyallāhu amrang kāna maf'ụlā, wa ilallāhi turja'ul-umụrDan
ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu, ketika kamu berjumpa
dengan mereka berjumlah sedikit menurut penglihatan matamu dan kamu
diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka, itu
karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus
dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ yā ayyuhallażīna āmanū iżā laqītum fi`atan faṡbutụ ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụnWahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka
berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan
berdoa) agar kamu beruntung.
- وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ
وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ wa aṭī'ullāha wa rasụlahụ wa lā tanāza'ụ fa tafsyalụ wa taż-haba rīḥukum waṣbirụ, innallāha ma'aṣ-ṣābirīnDan
taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah.
Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.
- وَلَا تَكُوْنُوْا
كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ
وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ
مُحِيْطٌ wa lā takụnụ kallażīna kharajụ min diyārihim baṭaraw wa ri`ā`an-nāsi wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallāhu bimā ya'malụna muḥīṭDan
janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya
dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi
(orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan.
- وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ
الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ
النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ
عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا
لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ wa
iż zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum wa qāla lā gāliba lakumul-yauma
minan-nāsi wa innī jārul lakum, fa lammā tarā`atil-fi`atāni nakaṣa 'alā
'aqibaihi wa qāla innī barī`um mingkum innī arā mā lā tarauna innī
akhāfullāh, wallāhu syadīdul-'iqābDan
(ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan
(dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan
kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika
kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), setan balik ke
belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku
dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut
kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya.
- اِذْ يَقُوْلُ
الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَاۤءِ
دِيْنُهُمْۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ
حَكِيْمٌ iż yaqụlul-munāfiqụna wallażīna fī
qulụbihim maraḍun garra hā`ulā`i dīnuhum, wa may yatawakkal 'alallāhi fa
innallāha 'azīzun ḥakīm(Ingatlah), ketika
orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya
berkata, “Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya.” (Allah berfirman),
“Barangsiapa bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
- وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ
يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ
وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِwalau tarā iż yatawaffallażīna kafarul-malā`ikatu yaḍribụna wujụhahum wa adbārahum, wa żụqụ 'ażābal-ḥarīqDan
sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang
yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata),
“Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”
- ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۙżālika bimā qaddamat aidīkum wa annallāha laisa biẓallāmil lil-'abīdDemikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,
- كَدَأْبِ اٰلِ
فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ
فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ شَدِيْدُ
الْعِقَابِ kada`bi āli fir'auna wallażīna
ming qablihim, kafarụ bi`āyātillāhi fa akhażahumullāhu biżunụbihim,
innallāha qawiyyun syadīdul-'iqāb(Keadaan
mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang
sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa
mereka disebabkan dosa-dosanya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat
keras siksa-Nya.
- ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ
لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى
يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ żālika bi`annallāha lam yaku mugayyiran ni'matan an'amahā 'alā qaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim wa annallāha samī'un 'alīmYang
demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat
yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah
apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui,
- كَدَأْبِ اٰلِ
فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۚ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ
فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَۚ وَكُلٌّ
كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ kada`bi āli fir'auna
wallażīna ming qablihim, każżabụ bi`āyāti rabbihim fa ahlaknāhum
biżunụbihim wa agraqnā āla fir'aụn, wa kullung kānụ ẓālimīn(Keadaan
mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang
sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami
membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan
Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya; karena mereka adalah orang-orang yang
zalim.
- اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۖ inna syarrad-dawābbi 'indallāhillażīna kafarụ fa hum lā yu`minụnSesungguhnya
makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah
ialah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman.
- الَّذِيْنَ عَاهَدْتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ allażīna 'āhatta min-hum ṡumma yangquḍụna 'ahdahum fī kulli marratiw wa hum lā yattaqụn(Yaitu)
orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, kemudian setiap kali
berjanji mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada
Allah).
- فَاِمَّا تَثْقَفَنَّهُمْ فِى الْحَرْبِ فَشَرِّدْ بِهِمْ مَّنْ خَلْفَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ fa immā taṡqafannahum fil-ḥarbi fa syarrid bihim man khalfahum la'allahum yażżakkarụnMaka
jika engkau (Muhammad) mengungguli mereka dalam peperangan, maka
cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas)
mereka, agar mereka mengambil pelajaran.
- وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَاۤىِٕنِيْنَ wa immā takhāfanna ming qaumin khiyānatan fambiż ilaihim 'alā sawā`, innallāha lā yuḥibbul-khā`inīnDan
jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan
cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.
- وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ wa lā yaḥsabannallażīna kafarụ sabaqụ, innahum lā yu'jizụnDan
janganlah orang-orang kafir mengira, bahwa mereka akan dapat lolos
(dari kekuasaan Allah). Sungguh, mereka tidak dapat melemahkan (Allah).
- وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا
اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ
بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا
تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ wa
a'iddụ lahum mastaṭa'tum ming quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili tur-hibụna
bihī 'aduwwallāhi wa 'aduwwakum wa ākharīna min dụnihim, lā
ta'lamụnahum, allāhu ya'lamuhum, wa mā tunfiqụ min syai`in fī
sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụnDan
persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan
kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan
kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).
- ۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ wa in janaḥụ lis-salmi fajnaḥ lahā wa tawakkal 'alallāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīmTetapi
jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah
kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
- وَاِنْ يُّرِيْدُوْٓا اَنْ يَّخْدَعُوْكَ فَاِنَّ حَسْبَكَ اللّٰهُ ۗهُوَ الَّذِيْٓ اَيَّدَكَ بِنَصْرِهٖ وَبِالْمُؤْمِنِيْنَۙ wa iy yurīdū ay yakhda'ụka fa inna ḥasbakallāh, huwallażī ayyadaka binaṣrihī wa bil-mu`minīnDan
jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi
pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan
pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin,
- وَاَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوْبِهِمْۗ لَوْاَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّآ اَلَّفْتَ
بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِنَّهٗ
عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ wa allafa baina qulụbihim,
lau anfaqta mā fil-arḍi jamī'am mā allafta baina qulụbihim wa
lākinnallāha allafa bainahum, innahụ 'azīzun ḥakīmdan
Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).
Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya
kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللّٰهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ yā ayyuhan-nabiyyu ḥasbukallāhu wa manittaba'aka minal-mu`minīnWahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
- يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ
حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ
عِشْرُوْنَ صَابِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ
مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ
قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ yā ayyuhan-nabiyyu
ḥarriḍil-mu`minīna 'alal-qitāl, iy yakum mingkum 'isyrụna ṣābirụna
yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum mi`atuy yaglibū alfam minallażīna
kafarụ bi`annahum qaumul lā yafqahụnWahai Nabi
(Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada
dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang
sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang
kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.
- اَلْـٰٔنَ خَفَّفَ
اللّٰهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ اَنَّ فِيْكُمْ ضَعْفًاۗ فَاِنْ يَّكُنْ
مِّنْكُمْ مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَّغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ
مِّنْكُمْ اَلْفٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفَيْنِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ
مَعَ الصّٰبِرِيْنَ al-āna khaffafallāhu
'angkum wa 'alima anna fīkum ḍa'fā, fa iy yakum mingkum mi`atun
ṣābiratuy yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum alfuy yaglibū alfaini
bi`iżnillāh, wallāhu ma'aṣ-ṣābirīnSekarang
Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan
padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya
mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika di antara
kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua
ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.
- مَاكَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ
يَّكُوْنَ لَهٗٓ اَسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَرْضِۗ تُرِيْدُوْنَ
عَرَضَ الدُّنْيَاۖ وَاللّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰخِرَةَۗ وَاللّٰهُ
عَزِيْزٌحَكِيْمٌ mā kāna linabiyyin ay
yakụna lahū asrā ḥattā yuṡkhina fil-arḍ, turīdụna 'araḍad-dun-yā wallāhu
yurīdul-ākhirah, wallāhu 'azīzun ḥakīmTidaklah
pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat
melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi
sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- لَوْلَاكِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْمَآ اَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ lau lā kitābum minallāhi sabaqa lamassakum fīmā akhażtum 'ażābun 'aẓīmSekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil.
- فَكُلُوْا مِمَّاغَنِمْتُمْ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ fa kulụ mimmā ganimtum ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāh, innallāha gafụrur raḥīmMaka
makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu,
sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
- يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ
قُلْ لِّمَنْ فِيْٓ اَيْدِيْكُمْ مِّنَ الْاَسْرٰٓىۙ اِنْ يَّعْلَمِ
اللّٰهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ خَيْرًا يُّؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّآ اُخِذَ
مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ yā
ayyuhan-nabiyyu qul liman fī aidīkum minal-asrā iy ya'lamillāhu fī
qulụbikum khairay yu`tikum khairam mimmā ukhiża mingkum wa yagfir lakum,
wallāhu gafụrur raḥīmWahai Nabi (Muhammad)!
Katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, “Jika Allah
mengetahui ada kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan
yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu dan Dia akan
mengampuni kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
- وَاِنْ يُّرِيْدُوْا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللّٰهَ مِنْ قَبْلُ فَاَمْكَنَ مِنْهُمْ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌwa iy yurīdụ khiyānataka fa qad khānullāha ming qablu fa amkana min-hum wallāhu 'alīmun ḥakīmTetapi
jika mereka (tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Muhammad) maka
sesungguhnya sebelum itu pun mereka telah berkhianat kepada Allah, maka
Dia memberikan kekuasaan kepadamu atas mereka. Allah Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.
- اِنَّ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ
بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ
يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى
يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ
النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ
وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌinnallażīna
āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ bi`amwālihim wa anfusihim fī sabīlillāhi
wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wallażīna āmanụ
wa lam yuhājirụ mā lakum miw walāyatihim min syai`in ḥattā yuhājirụ, wa
inistanṣarụkum fid-dīni fa 'alaikumun-naṣru illā 'alā qaumim bainakum
wa bainahum mīṡāq, wallāhu bimā ta'malụna baṣīrSesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman
dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain
saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi
mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat
perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
- وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗwallażīna kafarụ ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, illā taf'alụhu takun fitnatun fil-arḍi wa fasādung kabīrDan
orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain.
Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling
melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang
besar.
- وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا
وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ
مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ wallażīna
āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū
ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum magfiratuw wa rizqung karīmDan
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman.
Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.
- وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ
وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ
ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌwallażīna
āmanụ mim ba'du wa hājarụ wa jāhadụ ma'akum fa ulā`ika mingkum, wa
ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāh, innallāha bikulli
syai`in 'alīmDan orang-orang yang beriman
setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka
termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu
sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan
kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.